Rabu, 16 Mei 2012

Rintihan Kecil Menjelang lelap



Kembali berteman dengan udara tengah malam. Mencoba merasakan hembusan angin yang memaksa masuk dari jendela kamar. Mendengarkan keluhan hati, berbincang dengan pikiran. Tentu saja sendiri, siapa lagi orang yang bisa diajak bergalau ria pukul ini? Aaahh, sudahlah. Waktu yang tepat untuk merenung, tapi bukan waktu yang baik untuk menyusahkan orang. Lagipula, ini tidak terlalu buruk. Memunculkan banyak pertanyaan konyol, lalu menciptakan jawabannya sendiri. Menebak-nebak, dan membuat opsi sesuka hati. Merebahkan diri dan berdiam, memposisikan tubuh senyaman mungkin. Memeluk guling erat, memandangi langit-langit kamar, dan berceloteh dengan tembok. Mengernyit karena silaunya lampu, dan sesekali berperang dengan nyamuk. Menatap jam yang detiknya terasa berayun lebih lambat. Tersenyum sendiri mengingat kekonyolan yang menggelitik, tanpa sadar tertawa pelan. Menarik nafas panjang lalu menerawang ke atas mencoba merasakan kembali hangatnya kebahagiaan. Tapi sesekali juga mengerutkan dahi, nampak berpikir keras. Mendesah pelan lalu mendadak muram, teringat dan membayangkan hal-hal yang mengesalkan atau menegangkan. Memejamkan mata, dan menjernihkan pikiran sejenak ketika otak mulai terkontaminasi. Pukul ini, apalagi yang nyaman dilakukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar